
Jakarta, Beritakotanews.id : Memanfaatkan media di era teknologi global untuk dakwah sepertinya sudah menjadi keharusan bagi para dai dan mubaligh. Baik media sosial maupun film. Sebab Media sosial saat ini menjadi salah satu platform terbesar yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Demikian disampaikan Fachri Hidayat, Ketua penyelenggara Diskusi Dakwah bil Film yang diselenggarakan oleh Bidang Infokom MUI Provinsi DKI Jakarta di Hotel Acacia Kramat Raya Jakarta pada, Rabu,2/8/2023.
“Banyak sekali platform yang dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat, khususnya bagi generasi sekarang yang aktif menggunakan media sosial,” kata ust. Fachri.
Sekretaris Umum MUI Provinsi DKI Jakarta KH.Yusuf Aman MA dalam sambutan pembukaannya juga menegaskan bahwa Islam tidak pernah ketinggalan zaman, Islam selalu memanfaatkan perkembangan zaman. Karenanya beliau mengajak kepada para Dai untuk bisa juga memanfaatkan tehnologi informasi sebagai media dakwahnya.
“Islam itu memiliki zaman sendiri jadi tidak akan pernah ketinggalan zaman. Untuk itu Umat Islam harus terus perkuat Ukhuwah Islamiyah di era saat ini. Umat Islam seharusnya saling rangkul dan saling dukung, bukan malah melakukan hal yang berlawanan,” Tegasnya.
Hadir dan menjadi kaynot speak pada diskusi film tersebut Plt.Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta Dr. Buya KH. Risman Muchtar, Dr.Faiz Rafdhi, Rektor Saintek Muhammadiyah Jakarta, yang juga ketua bidang Infokom MUI provinsi DKI Jakarta sebagai nara sumber, M Raihan Febriansyah dan Gio Wibowo dari 13 Nadi Entertainment.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Dr. KH Risman Muchtar, yang akrab disapa Buya Risman dalam kaynotspeaknya mengatakan bahwa Film memang bisa jadi media dakwah yang efektif dan ini perlu dilakukan redefinisi bahwa film itu tidak hanya hiburan, tapi juga sebagai sarana dakwah dengan memasukkan pesan-pesan Islam lewat Film,” Jelasnya.
Buya Risman juga mengajak kepada para Dai para Mubaligh agar bisa menjadi produser film sebagai alat dakwahnya.
Hal senada dipertegas oleh Dr.Faiz Rafdhi saat menyampaikan materi diskusinya, bahwa kita semua umat Islam agar bisa memanfaatkan media film sebagai alat dakwah, sehingga film tidak semata-mata menjadi alat hiburan yang dianggap hanya sebagai kepura-puraan peran, dan hanya tontonan tetapi justru bisa menjadi tuntunan.
Diskusi yang dipimpin oleh moderator Dipo Khoerul Islam ini, diikuti oleh para mahasiswa saintek Muhammadiyah Jakarta, pengurus infokom MUI se Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu serta peserta lainnya.(fin).