Akhlak dalam Keluarga

Oleh :
Dr. Muhammad Fahmi Akbar

Akhlak adalah sikap yang harus dihadirkan dalam menghadapi segala hal. Melalui akhlak ini akan terlihat keberhasilan proses pendidikan.

Dalam lingkup keluarga, akhlak menjadi isolator yang paling kuat dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga. Begitu besarnya perhatian Islam terhadap masalah ini hingga Allah berpesan.
هن لباس لكم وانتم لباس لهن
Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. (Al Baqarah: 187)

Ayat ini memberikan penjelasan bahwa dalam keluarga harus saling menjaga, menghormati, dan membahagiakan anggota keluarga lainnya.

Di sisi lain Rasulullah menjelaskan pentingnya berlaku baik pada keluarga.
خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لاهلي
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku adalah yang paling baik bagi keluargaku. (HR Turmidzi)

Dari sekian banyak akhlak dalam keluarga ada 3 akhlak dalam keluarga yang perlu mendapat perhatian.

Pertama, membangun kesabaran bersama pasangan. Kesabaran tidak bisa bertahan tanpa contoh dan kebersamaan. Keluarga Nabi Ibrahim menjadi modeling dalam mengaplikasikan kesabaran bersama.
قد كانت لكم اسوة حسنة فى ابراهيم والذين معه
Sungguh telah ada suri teladan pada diri Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya. (QS Al Mumtahanah: 4)

Kedua, membangun sikap saling menyayangi dan menghargai. Sikap ini disebut tasamuh. Keluarga yang dibangun dengan tasamuh akan melahirkan pribadi yang mampu hidup dalam perbedaan.
Apapun kompetensi yang dimiliki anggota keluarga semuanya mendapatkan apresiasi dan ruang dalam keluarga.

Sesuai dengan hadits Rasulullah berpesan:
Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat.( HR Muslim)

Dalam konteks keluarga, membantu kesulitan pasangan atau anggota keluarga lainnya merupakan unsur kekuatan yang efektif dalam membangun keluarga yang berakhlak.

Ketiga, membangun kejujuran dalam ucapan dan perilaku. Membangun kejujuran membutuhkan waktu dan ujian yang berat. Begitu beratnya hingga Rasulullah berpesan.
عليكم بالصدق فإن الصدق يهدي الى البر فإن البر يهدى إلى الجنة
Hendaklah kalian berlaku jujur, sesungguhnya kejujuran menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan menunjukkan pada surga. ( HR Muslim)

Dalam keluarga terkadang kebohongan lebih dominan dari kejujuran. Inilah masalah yang banyak terjadi pada keluarga muslim. Tidak transparan dalam keuangan, catting mesra di media sosial, dll.
Ketahanan keluarga lambat lain hancur karena digerogoti dusta yang menyebar ke seluruh nadi keluarga.

Akhlak dalam keluarga akan melanggengkan produksi kebaikan. Keluarga tersebut akan menjadi pilar tegaknya bangunan negara.
Wallahu a’lam


Jakarta, 16 Oktober 2021