Muaro Jambi, Beritakotanews.id : Desa Bukit Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, terus menegaskan diri sebagai desa maju dengan inovasi berkelanjutan. Setelah dinobatkan sebagai salah satu dari 15 Desa Terbaik Nasional Program Desa BRILiaN 2025 Batch 3, Bukit Makmur kini mengembangkan potensi ekonomi, digitalisasi layanan publik, serta wisata berbasis petualangan (adventure tourism).

Kolaborasi antara Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Airlangga Executive Education Center Universitas Airlangga menjadi pendorong utama dalam menghadirkan inovasi desa yang memadukan transformasi digital, ekonomi hijau, dan kemandirian masyarakat.
Website resmi bukitmakmur.desa.id kini menjadi kanal pelayanan publik digital yang cepat, transparan, dan akuntabel.

“Kami ingin kemajuan desa tidak hanya di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan masyarakat. Digitalisasi dan inovasi ekonomi menjadi kunci kami menuju desa modern,” ujar Kepala Desa Bukit Makmur, Aminin.

Adventure Tourism Gerakkan Ekonomi Desa
Salah satu daya tarik utama Bukit Makmur adalah Trail Adventure Bukit Makmur, kegiatan tahunan yang memadukan olahraga ekstrem, keindahan alam, dan pelestarian lingkungan.
Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan ini setiap tahun, memberi dampak ekonomi langsung bagi warga. UMKM lokal turut berperan menyediakan kuliner khas dan suvenir dengan tema “Adventure for Nature”, sekaligus mengampanyekan Zero Waste Event untuk menjaga kebersihan alam.

“Wisata adventure ini bukan hanya hiburan, tapi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Kami ingin menjadikan Bukit Makmur ikon sport tourism hijau di Muaro Jambi,” ujar Direktur BUMDes Usaha Bersama.

BUMDes dan Ketahanan Pangan: Pondasi Ekonomi Hijau
Melalui BUMDes Usaha Bersama, desa ini berhasil memperkuat perekonomian lokal. Salah satu unit usahanya adalah perdagangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang dikelola secara profesional dan transparan. Selain itu, warga juga aktif mengembangkan pertanian dan perikanan berbasis ketahanan pangan.
Komoditas unggulan desa meliputi pare pahit, jagung manis, kacang tanah, bayam, kangkung, cabai rawit, sawi hijau, dan pisang, serta budidaya ikan lele yang ramah lingkungan. Hasil panen tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan hingga ke kecamatan dan kabupaten sekitar.

“Melalui ketahanan pangan, kami ingin setiap keluarga di Bukit Makmur menjadi produsen, bukan sekadar konsumen,” ujar Aminin.

Kreativitas Perempuan: Keripik Gedebog Pisang Jadi Produk Unggulan
Kelompok UP2K Desa Bukit Makmur menjadi inspirasi pemberdayaan perempuan.
Melalui inovasi sederhana, ibu-ibu mengubah batang pisang (gedebog) menjadi keripik renyah yang kini menjadi oleh-oleh khas desa dan bukti keberhasilan ekonomi sirkular di tingkat lokal.

Liona Efrina, S.E., M.Ak., MOS selaku Pendamping menjelaskan, “Dari unit usaha ketahanan pangan yang sudah ada, bisa tumbuh usaha baru di bidang olahan pangan. Jadi tidak hanya menjual hasil mentah, tetapi diolah menjadi produk unggulan bernilai jual tinggi. Ini menambah laba sekaligus memberdayakan ibu-ibu desa.”

Produk Keripik Gedebog Pisang kini dipasarkan secara digital melalui laman desa dan media sosial, bahkan disajikan dalam setiap event Trail Adventure Bukit Makmur. “Dari batang pisang pun, kita bisa menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi,” ujar Ketua UP2K Desa Bukit Makmur.

Tari Rangguk: Identitas Budaya yang Tetap Lestari
Selain maju secara ekonomi, Bukit Makmur juga menjaga kekayaan budayanya melalui Seni Tari Rangguk, tarian tradisional khas Jambi yang menjadi identitas desa.
Tari ini kerap ditampilkan pada acara adat dan penyambutan tamu, mencerminkan nilai gotong royong dan religius masyarakat. Pemerintah desa kini melibatkan generasi muda melalui sanggar seni agar Tari Rangguk tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Transformasi Digital dan Kolaborasi Inklusif
Desa Bukit Makmur juga menjadi desa digital berdaya saing. Pemerintah desa telah menggunakan sistem pembayaran digital QRIS/BRIlink hasil kerja sama dengan BRI, memudahkan transaksi warga dan pelaku UMKM. “Semua inovasi ini menunjukkan bahwa kemajuan desa bisa tercapai lewat sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat,” ujar Maha Putra Perdana, S.E., Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Muara Bulian.

Dari Desa Digital Menuju Desa Mandiri dan Berbudaya
Kini, Desa Bukit Makmur tidak hanya dikenal karena prestasinya sebagai desa terbaik nasional, tetapi juga sebagai simbol transformasi desa masa depan desa yang digital, berwawasan lingkungan, mandiri secara ekonomi, dan berakar pada budaya lokal.

“Desa kami mungkin kecil, tapi semangat kami besar. Kami ingin membuktikan bahwa dari desa pun, inovasi besar untuk Indonesia bisa lahir,” pungkas Aminin penuh optimisme. (Rosyid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *