Muaro Jambi, Beritakotanews.id :  Desa Bukit Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi mencatatkan prestasi gemilang dengan terpilih sebagai salah satu dari 15 desa terbaik nasional dalam Program Desa BRILiaN 2025 Batch 3. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Airlangga Executive Education Center, yang bertujuan memperkuat kapasitas desa melalui transformasi digital, inovasi ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang akuntabel.

Sebagai bentuk apresiasi atas capaian tersebut, Desa Bukit Makmur menerima pendampingan intensif selama lima hari, yakni pada 27–31 Oktober 2025. Kegiatan ini menghadirkan dua pendamping dari Airlangga Executive Education Center, yaitu Liona Efrina, S.E., M.Ak., MOS, dan Fery Purnama, M.Kom., yang secara sinergis memberikan bimbingan teknis kepada perangkat desa, pengelola BUMDes, serta kelompok masyarakat produktif.

Transformasi Digital dan Inovasi Desa
Pada dua hari pertama, pendampingan difokuskan pada penguatan kapasitas digital desa melalui optimalisasi website dan media sosial sebagai instrumen komunikasi publik dan promosi potensi lokal. Materi yang disampaikan oleh Fery Purnama, M.Kom., menitikberatkan pada pentingnya digitalisasi informasi, strategi pengelolaan konten berbasis potensi desa, serta peran teknologi dalam meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat.

Jembatan penghubung antara desa dan dunia luar. Dengan digitalisasi, potensi Bukit Makmur dapat dikenal lebih luas, membuka peluang kolaborasi ekonomi dan sosial,” jelas Fery.
Penguatan Tata Kelola Keuangan dan BUMDes
Memasuki hari ketiga hingga kelima, fokus pendampingan beralih ke aspek manajerial dan keuangan desa. Liona Efrina, S.E., M.Ak., MOS memberikan pelatihan mengenai perencanaan dan pelaporan keuangan desa, digitalisasi sistem akuntansi, serta penyusunan model bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk unit usaha BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Dalam paparannya, Liona menegaskan bahwa keberhasilan BUMDes tidak hanya diukur dari keuntungan semata, tetapi juga dari akuntabilitas, profesionalitas, dan keberlanjutan sistem pengelolaan. “BUMDes harus menjadi entitas ekonomi yang profesional dan adaptif. Kejelasan struktur bisnis, transparansi laporan keuangan, dan manajemen risiko yang baik menjadi fondasi bagi pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya.

Pendampingan di Desa Bukit Makmur mencerminkan sinergi kuat antara akademisi, lembaga keuangan, dan pemerintah desa. Melalui pendekatan partisipatif, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pendampingan kontekstual yang disesuaikan dengan potensi lokal dan tantangan riil desa.

Kepala Desa Bukit Makmur, Aminin, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut.
“Pendampingan ini membuka wawasan baru bagi kami dalam mengelola potensi desa secara modern. Kehadiran BRI dan Airlangga Executive Education Center sangat membantu kami memahami pentingnya transparansi keuangan dan inovasi berbasis teknologi untuk mendorong kemandirian desa,” ujarnya.
Desa Bukit Makmur Sebagai Model Pemberdayaan Nasional

Program Desa BRILiaN 2025 dirancang sebagai model pemberdayaan desa berkelanjutan dengan empat pilar utama: digitalisasi, inovasi, inklusi keuangan, dan keberlanjutan ekonomi.
Melalui kegiatan ini, Desa Bukit Makmur diharapkan mampu menjadi role model bagi desa-desa lain di Provinsi Jambi dan Indonesia dalam mengimplementasikan prinsip tata kelola yang baik, berbasis pada integritas, transparansi, dan inovasi.

Yodi, S.E., Manajer Ultra Mikro Department BRI Region 4 Palembang, menyampaikan bahwa kolaborasi antara BRI dan Airlangga Executive Education Center tidak hanya memperkuat peran akademisi dalam pembangunan desa, tetapi juga menegaskan komitmen bersama untuk menciptakan ekosistem desa yang cerdas, berdaya saing, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Program Desa BRILiaN merupakan investasi sosial jangka panjang BRI dalam menyiapkan desa yang adaptif terhadap perubahan zaman. Kami ingin setiap desa binaan memiliki fondasi kuat dalam tata kelola, inovasi, dan inklusi keuangan,” ujar Yodi.

Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi lintas sektor antara lembaga keuangan, akademisi, dan masyarakat desa mampu mempercepat terwujudnya transformasi menuju desa modern dan berkelanjutan sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. (Rosyid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *