KH.Munahar Muchtar, Katua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta.(foto : Fahr).

Jakarta, Beritakotanews.com: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Munahar Muchtar mengaku banyak menerima aduan dan masukan dari masyarakat tentang betapa sulitnya walimurid dalam menyekolahkan anak di musim pandemi corona, disatu sisi orabg tua mengharapkan agar anak-anaknya tetap bisa belajar, disisi lain untuk mendapatkan pulsa saja tidak mampu.

“Bisa anda bayangkan, didalam satu keluarga dimana kepala keluarganya sudah tidak bekerja anaknya tiga, punya hp hanya satu, sementara guru-gurunya memberi tugas semua melalui hp,” Ujar KH. Munahar Muchtar, Ketua Umum MUI DKI Jakarta saa menerima aduan masyarakat.

Melihat demikian, Keperihatinan Ketua Umum MUI DKI Jakarta tentang kondisi pelajar di saat ini, mengusulkan kepada pemerintah agar ditinjau kembali kebijakanya.

” Saya rasa pemerintah bisa lebih bijak lagi, untuk meninjau ulang. Keberpihakan kepada rakyat lah yang mesti di dahulukan,” Tegasnya.

Kyai Munahar selanjutnya mengambil sikap atas nama Majelis Ulama Indonesia ( MUI) DKI Jakarta,

1.MUI DKI Jakarta merasa keberatan jika sistem belajar terus secara Daring, karena orang tua membutuhkan biaya yang besar untuk pembelian pulsa. 2.Kondisi anak-anak saat ini yang lebih banyak bermain dan dari pada belajar. 3.Terkontaminasinya anak-anak dengan permainan game melalui ponsel sehingga berdampak negatif dalam pergaulan dan bisa merusak otak anak-anak khusuanya yang masih berpendidikan SD.

4.Akan merusak kemauan anak-anak untuk belajar karena otak mereka sudah di isi dengan permainan-permainan game melalui Hp.

5.Hilangnya kedisiplinan anak-anak baik dalam belajar, ber istirahat lebih-lebih masalah ibadah.

UntukĀ  itu MUI DKI Jakarta meminta kepada pemerintah agar segera membuka kembali sekolah-sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku sebagaimana pemerintah yang telah membuka Mall, tempat-tempat hiburan dan juga Restoran-restoran.

“Kenapa kalau itu smua bisa dibuka Sekolah-sekolah tidak bisa, kami khawatir ini semua akan merusak generasi mendatang dan ada upaya kesengajaan untuk membuat bodoh generasi muda serta merusak akhlak dan mental mereka, atau memang ada unsur kesengajaan sevagai bentuk konspirasi pihak-pihak tertentu dengan alasan pandemi virus corona untuk merusak dan membuat bodoh anak-anak bangsa, karena itu MUI DKI Jakarta sekali lagi meminta kepada pemerintah untuk secepatnya membuka tempat-tempat pendidikan di seluruh indonesua khusus nya DKI Jakarta,”jelasnya.( Fin).