Artikel:

Fitnah Harta dan Anak

Oleh :
Dr. Muhammad Fahmi Akbar

Ucapan “kalau bukan karena saya”, sering terdengar dari mulut orang yang disegani. Mungkin karena ketua organisasi, bisa juga dari donatur, atau orang yang memiliki pengaruh kuat dilingkungan tersebut.

Inilah yang dikhawatirkan Allah kepada manusia tentang apa yang pernah dititipkan akan menjadi fitnah.
انما أموالكم أولادكم فتنة والله عنده اجر عظيم
_Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah. Dan disisi Allah lah pahala yang besar_ (At Taghobun:15)

Ayat ini memberikan sinyal bahwa harta dan keturunan dapat membawa bencana jika tidak disikapi dengan bijak.

Al Maraghi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa ayat ini turun karena ada sebagian umat Islam yang enggan berhijrah ke Madinah lantaran anak dan istrinya melarang. Hal inilah yang menyebabkan Allah menurunkan ayat tersebut.

Dalam konteks kekinian, harta dapat diartikan segala sesuatu yang dimiliki serta dapat menyebabkan kebanggaan. Misalnya, pamer kontribusi, gengsi jabatan organisasi, kesombongan intektual, dan terlalu banyak bicara.

Mereka yang memiliki kriteria tersebut punya kecendrungan melupakan ganjaran besar dari Allah. Akan muncul kalimat, “Kalau bukan karena saya” tidak akan ada ini dan itu.

Selain itu anak dalam konteks kekinian dapat diartikan banyaknya pengikut dan besarnya pengaruh. Bagi mereka yang tenggelam dengan keadaan ini, akan cenderung berperilaku sombong dan melupakan seluruh kebaikan orang lain.

Organisasi, keluarga, bahkan negara sekalipun tidak dapat bertahan jika perilaku destruktif tersebut tidak diminimalisasi dengan dakwah. Mengingatkan bahwa ganjaran disisi Allah jauh lebih besar dibandingkan popularitas dan pujian yang didapat di dunia.
__________________
Khutbah Jum’at
Masjid Uswatun Hasanah
26 Maret 2021