H.Katno Hadi,SE. Ketua Umum Senkom Mitra Polri saat Konsolidasi daring(Foto: Arif).

Kediri, Beritakotanews.com: Dalam rangka terus membina dan mengarahkan para anggotanya, Katno Hadi, Ketua Umum Senkom Mitra Polri adakan konsolidasi rutin tiap bulan. Untuk konsolidasi di masa pandemi, Katno Hadi melalukanya melalui jaringan online atau yang biasa disebut dengan daring, dengan menggunakan alat komunikasi yang dimilikinya yaitu Senkom Digital Comunikasi (SDC).

“Dalam rangka melaksanakan tugas membantu Pemerintah menjaga keutuhan NKRI maka diinstruksikan bagi admin medsos resmi, anggota dan keluarga besar Senkom Mitra Polri untuk tidak mengikuti/ berteman dengan akun-akun yang memiliki kepahaman menyimpang, Radikalisme, Premanisme dan Intoleran, jika ada agar segera keluar dari grup-grup yang dikelola oleh mereka,” Jelas Katno Hadi, mengawali pembukaan acara konsolidasi pengurus pusat dengan daerah, minggu 8/11/2020.

Acara konsolidasi rutin pengurus Senkom Mitra Polri untuk bulan November 2020 ini dipusatkan dari kota Kediri Jawa Timur, dengan diikuti 580 titik pengurus-pengurus Senkom daerah melalui online didaerahnya masing-masing.

Dalam arahan dan instruksinya, Ketua Umum H.Katno Hadi meminta agar semua anggota Senkom Mitra Polri bijak didalam mengelola akun media social, bisa memilah dan memilih pada hal yang bermanfaat, tidak mudah menshare berita-berita HOAX yang tidak jelas asal usulnya serta tidak mudah terpancing dalam polemik yang tidak bermanfaat.

“Hendaknya didalam bersosial media, anggota bisa memilah dan memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat, sehingga tidak sembarangan mensher berita hoax yang hanya menimbulkan resah dan perpecahan dimasyarakat, mari kita bantu pemerintah melalui aparat keamanannya untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan masing-masing, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya ada anggota Senkom,”Ujar Katno Hadi.

Selanjutnya, Katno Hadi mengajak untuk menciptakan suasana sejuk dimedia social agar masyarakat tidak terprovokasi dengan berita-berita yang belum jelas kebenaranya.

“Jika menerima kiriman medsos baik berupa massage, video ataupun gambar-gambar, sebaiknya di cermati dulu di cek dulu dan di baca dulu dengan seksama, kira-kira ada manfaatnya ga kalau saya sher, jangan langsung disebar kemana-mana dulu, itu tindakan bijak namanya,”tutup Katno Hadi.