Bali, Beritakotanews.id|| Sebagai daerah pariwisata yang berbasis budaya membuat kebutuhan hidup masyarakat Bali membutuhkan biaya yang sangat besar. Apalagi barang-barang dipasaran sebagian besar mengikuti harga internasional, mulai dari buah dan daging import termasuk janur yang datang dari luar Bali.
Hal ini mendapat kritikan tajam dari Anak Agung Aryawan selaku Sekretaris ARUN Bali yang juga pengamat kebijakan publik serta ativis sosial. Berkurangnya lahan pertanian untuk membangun akomodasi pariwisata seperti hotel, restaurant, villa dan akomodasi wisata lainnya menjadikan Bali kekurangan bahan baku untuk upacara adat. Janur, Bumbu, buah dll pun menjadi mahal karena datang dari luar Bali. Harga bahan baku mahal buat Ajegkan Adat Budaya Bali tidak diikuti dengan upah yang memadai, akibatnya semakin tinggi angka bunuh diri karena masalah ekonomi.
Agung Aryawan juga mengkritik Gubernur, Bupati & Walikota di Bali mestinya memihak kepada masyarakat kecil dalam hal ini para buruh hotel dan akomodasi wisata lainnya. Gubernur bisa membuat kajian terkait Harga Kamar Hotel di Singapura yang mampu membayar upah minimal Rp 65 Juta per bulan, padahal hotel tersebut membuat cabang di Bali juga dengan harga kamar yang juga sama. Lucu dan tidak masuk akal jika harga kamar Hotel Singapura dan Bali yang sama, tapi membayar upah karyawan jauh jomplang.
Jika Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur, Bupati dan Walikota punya hati memihak masyarakat kecil, maka UMP Bali mestinya paling tinggi Se Indonesia. Hal ini berdasarkan laporan pemerintah daerah yang selalu bicara pertumbuhan ekonomi tinggi dan setiap saat melaksanakan operasi pasar untuk menurunkan angka inflasi.
Menurut Agung Aryawan,Pasar murah menurunkan angka inflasi tidak efektif, termasuk bantuan uang hari raya Kabupaten Badung sebesar Rp 2 juta. Slogan Badung sebagai Gumi Sugih/Kaya harusnya masyarakat mendapat Upah tertinggi Se Indonesia di Angka Rp 5,6 Juta Per Bulan bukan malahan hanya Rp 3,5 juta perbulan kalah jauh dengan Bogor yang sudah Rp 5,1 Juta/Bulan dimana sama sama merupakan kawasan destinasi wisata puncak.
Agung menambahkan hal paling mendesak saat ini adalah menaikan UMP atau UMK dengan batas atas. Pertumbuhan ekonomi tertinggi ditambah inflasi tertinggi untuk jadi dasar kenaikan UMP atau UMK Se Bali.
Seakan himbauan Gubernur Bali dan Kepala Daerah Se Bali terkait beban biaya ajegkan adat budaya untuk mendukung pariwisata, malahan tidak memikirkan biaya yang keluar mulai dari biaya les tari, beli pakaian endek, pencanangan wana kerthi, danu kerthi dll yang semua nya harus masuk dalam perhitungan biaya upah sebagai faktor lain.
Masyarakat Bali diwajibkan menjaga tradisi namun tidak diimbangi dengan perhatian dari pemerintah terkait dengan UMR yang layak.

