Prospek Renewable Energy di Indonesia
oleh : Horisworo Adhi*
Energi Terbarukan (Renewable Energy/RE) menjadi sektor strategis bagi Indonesia dalam menjawab kebutuhan energi berkelanjutan, mengurangi emisi karbon, dan memperkuat kemandirian energi nasional. Dengan potensi lebih dari 3.600 GW yang terdiri dari tenaga surya, angin, air, bioenergi, panas bumi, dan energi laut, Indonesia berada pada posisi unggul untuk menjadi salah satu pusat energi bersih terbesar di Asia. Namun, pemanfaatannya masih kurang dari 15% sehingga peluang pengembangannya tetap sangat besar dalam satu dekade mendatang.
Prospek pengembangan RE semakin terbuka melalui kebijakan pemerintah, terutama target bauran EBT 23% pada 2025 dan 34% pada 2030, serta komitmen Net Zero Emission pada 2060. Pemerintah memperkuat ekosistem transisi energi melalui Perpres 112/2022, penyusunan RUPTL hijau PLN, insentif fiskal, kemudahan perizinan OSS-RBA, dan skema pendanaan KPBU. Hal ini mempercepat investasi untuk proyek strategis, termasuk rencana pembangunan PLTS sebesar 1,5 GW yang menjadi salah satu fokus nasional dalam perluasan kapasitas listrik rendah karbon.
Perguruan tinggi memegang peran sentral dalam riset teknologi, standardisasi, dan penyediaan SDM yang kompeten. Kampus berfungsi sebagai pusat inovasi untuk modul surya efisiensi tinggi, battery storage, smart grid, dan aplikasi energi di sektor pertanian serta industri. Di sisi lain, kerja sama perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah memperkuat transfer teknologi dan menghasilkan pilot project yang dapat direplikasi secara nasional.
Pengusaha lokal berperan sebagai penggerak utama implementasi di lapangan melalui jasa EPC, fabrikasi komponen, penyediaan lahan proyek, integrasi sistem, serta operasional pembangkit. Keterlibatan mereka penting dalam memperkuat industri nasional dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Investor asing turut memainkan peran signifikan, terutama dalam pendanaan mega-project seperti PLTS 1,5 GW yang membutuhkan modal sangat besar, teknologi maju, dan manajemen risiko global. Keterlibatan mereka menyediakan transfer pengetahuan, efisiensi proyek, serta percepatan pencapaian target RE nasional.
Dengan sinergi pemerintah, akademisi, pelaku usaha lokal, dan investor global, Indonesia berada pada momentum emas untuk mempercepat transisi energi dan menjadi pemimpin energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.*(Direktur PT.Sintek Indonesia Power).

