Jakarta, Beritakotanews.id : Sekretaris Jenderal DPP Baramuda 08 Indonesia, Ferdiansyah Rusman, bersama Abraham Simbiak, Kepala Badan Pembinaan dan Perlindungan Trikora (BPP Trikora), menggelar diskusi strategis membahas masa depan generasi muda Papua. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta itu menjadi ajang pertukaran gagasan konkret tentang langkah-langkah mempersiapkan pemuda Papua menyongsong era bonus demografi nasional 2030–2045.

“Papua memiliki potensi besar dalam momentum demografi Indonesia. Tapi potensi itu tidak akan berarti jika generasi mudanya hanya menjadi angka dalam statistik. Mereka harus menjadi penggerak pembangunan,” tegas Ferdiansyah Rusman dalam paparannya.

Ia menambahkan, penguatan akses pendidikan, pengembangan keterampilan, serta ekosistem ekonomi yang inklusif adalah kunci agar generasi muda Papua mampu menjadi pemain utama, bukan penonton, dalam pembangunan bangsa.

Dorong UMKM Jadi Pilar Ekonomi Pemuda Papua
Salah satu bahasan utama dalam diskusi tersebut adalah pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM. DPP Baramuda dan BPP Trikora sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam mendorong munculnya pelaku usaha muda Papua yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing.

“UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional, menyumbang lebih dari 60 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Papua punya kekayaan alam dan budaya luar biasa yang bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi kreatif, agro, dan digital,” ujar Abraham Simbiak.

Ia menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan, akses permodalan, dan literasi bisnis hingga ke pelosok desa agar potensi ekonomi lokal Papua benar-benar terwujud.

Perkuat Keadilan Hukum dan Perlindungan Sosial
Selain sektor ekonomi, diskusi juga menyoroti pentingnya kesetaraan hukum dan perlindungan sosial bagi generasi muda Papua. Menurut Ferdiansyah, pembangunan manusia tak bisa lepas dari rasa aman dan keadilan hukum yang merata.

“Pemuda Papua harus mendapatkan perlindungan hukum yang sama di semua lini — baik dalam dunia usaha, pekerjaan, maupun kehidupan sosial. Keadilan hukum adalah pondasi bagi tumbuhnya inovasi,” ujarnya menegaskan.

Bangun Semangat Bela Negara yang Inklusif dan Modern
Dalam konteks kebangsaan, kedua lembaga sepakat memperkuat edukasi bela negara yang disesuaikan dengan karakter generasi Z dan Alpha. Program ini dirancang tidak hanya menumbuhkan nasionalisme, tetapi juga percaya diri, disiplin, dan semangat persatuan.

“Bela negara bukan semata tentang militer, tetapi juga tentang kesadaran berkontribusi bagi pembangunan, menjaga harmoni sosial, dan merawat keberagaman,” tutur Abraham Simbiak.

Sinergi Program Baramuda 08: Dari Digitalisasi UMKM hingga Mentoring Kepemimpinan
Selain berdiskusi, pertemuan ini juga menjadi wadah sosialisasi berbagai program unggulan Baramuda 08 Indonesia, mulai dari digitalisasi UMKM, mentoring kepemimpinan pemuda, hingga penguatan jejaring komunitas di wilayah timur Indonesia.

Menutup diskusi, Ferdiansyah Rusman menyampaikan pesan optimistis:
“Indonesia sedang berada di ambang momentum besar. Jika pemuda Papua dipersiapkan dengan tepat—melalui pendidikan, ekonomi, hukum, dan karakter kebangsaan—mereka bukan hanya siap menghadapi bonus demografi, tetapi siap memimpin masa depan bangsa.”

Sementara itu, Ketua Baramuda 08 Jambi Herry Efrizal mengatakan Jambi juga bersiap hadapi bonus demografi serta mengikuti perkembangan zaman dan membantu pemerintah membangun Indonesia yang lebih maju.

“Baramuda 08 Jambi siap menyambut bonus demografi demi masa depan bangsa dan negara,” pungkasnya. (Rosyid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *