Jambi, Beritakotanews.id : Pembatalan secara sepihak pelaksanaan pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Tinju Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII Tahun 2025 di Jakarta menuai sorotan luas dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua PERTINA Provinsi Jambi, AKP Beny Pane.

Dalam pernyataannya kepada awak media pada Selasa (4 November 2025), AKP Beny Pane menyampaikan sikap tegas dan penuh loyalitas terhadap organisasi tinju nasional.

“Kami sadar, kami dibesarkan oleh PERTINA. Kami akan selalu berada di barisan PERTINA dan Provinsi Jambi, tegak lurus mendukung kepemimpinan Ibu Hillary Brigitta Lasut. Kami yakin pengurus pusat akan berbuat yang terbaik untuk organisasi ini,” tegas AKP Beny Pane.

Pernyataan tersebut muncul menyusul pembatalan sepihak pertandingan tinju POPNAS yang sedianya akan digelar Senin, 3 November 2025 di Gelanggang Renang Jakarta Utara (GRJU), Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok. Pembatalan mendadak ini dilakukan oleh pihak penyelenggara tanpa koordinasi yang jelas dengan pihak PERTINA maupun para peserta.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta yang juga Ketua Pengurus Besar POPNAS XVII 2025, Andri Yansyah, menjelaskan bahwa penyelenggara pertandingan tinju POPNAS kali ini adalah Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi). Hal itu ia sampaikan saat menghadiri manager meeting cabor tinju di Sunlake Hotel Waterfront, Sunter, pada Minggu malam (2 November 2025).

Namun, keputusan pembatalan ini sangat disayangkan oleh para peserta dan ofisial. Sebanyak 56 petinju dari berbagai provinsi yang sudah hadir di lokasi dan siap bertanding akhirnya harus kecewa. Seluruh perangkat pertandingan, termasuk wasit, hakim, dan panitia teknis PERTINA, juga telah berada di venue sejak pagi hari.

Lebih parah lagi, sejumlah kebutuhan standar pertandingan, seperti ambulans, dokter, dan tenaga medis, tidak disiapkan oleh penyelenggara. Padahal, aspek medis merupakan syarat mutlak untuk memulai pertandingan tinju.

“Aspek medis dan keselamatan petinju adalah prioritas utama dalam pertandingan. Tidak bisa diabaikan,” ujar Warta Ginting, salah satu wasit hakim senior PERTINA.

Beberapa pelatih dan pengurus provinsi yang hadir di lokasi menyayangkan apa yang mereka sebut sebagai “tindakan arogansi penyelenggara” yang membatalkan pertandingan tanpa dasar yang jelas.

“Hasil keputusan technical meeting wajib dijalankan oleh penyelenggara. Apalagi keputusan tersebut sudah disepakati secara kolektif,” tambah Warta Ginting.

Dengan situasi ini, berbagai pihak berharap agar PB PERTINA dan Kemenpora segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Semua pihak menantikan agar semangat sportivitas dan pembinaan atlet muda tetap dijunjung tinggi demi masa depan olahraga tinju nasional. (Rosyid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *