Karanganyar, Beritakotanewsmid : Ratusan relawan penanggulangan bencana, komunitas ambulans, serta organisasi sosial kemasyarakatan se-Kabupaten Karanganyar tumpah ruah di halaman Kantor BPBD Karanganyar, Kamis malam (16/10/2025). Mereka hadir dalam kegiatan bertajuk “Ngopi Bareng #Ngobrol Pintar”, sebuah forum santai namun sarat makna yang mempertemukan para relawan dengan jajaran pimpinan daerah dan aparat keamanan untuk memperkuat koordinasi menghadapi potensi bencana menjelang musim penghujan.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Karanganyar H. Rober Christanto, S.E., M.M., Wakil Bupati H. Adhe Eliana, S.E., Kapolres AKBP Dr. Hadi Kristanto, S.I.K., M.M., serta jajaran Forkopimda lainnya. Turut hadir pula para kepala dinas, camat, serta perwakilan lembaga relawan dari 17 kecamatan.

Membangun Sinergi di Tengah Tantangan Musim Hujan

Kegiatan dimulai sejak pukul 18.30 WIB dengan sambutan dari Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, S.H., M.M. Dalam arahannya, Hendro menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi hal mutlak di tengah meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi. BMKG memperkirakan intensitas hujan tinggi akan berlangsung hingga awal tahun depan, sehingga kesiapsiagaan semua unsur perlu ditingkatkan.

“Relawan adalah kekuatan besar yang tidak bisa diabaikan. Mereka hadir di garis depan, membantu evakuasi, penyelamatan, hingga pemulihan. Tanpa koordinasi yang baik, potensi besar itu bisa tidak optimal,” ujar Hendro.

BPBD juga menggandeng Satlantas dan Tim INAFIS Polres Karanganyar sebagai narasumber, yang memaparkan bagaimana sinergi relawan sangat membantu aparat kepolisian dalam penanganan kecelakaan dan identifikasi korban di lapangan.

Ngopi, Berdiskusi, dan Membangun Kebersamaan

Suasana keakraban terlihat saat Bupati, Wakil Bupati, dan Kapolres duduk lesehan bersama relawan di bawah tenda besar. Tak hanya berbincang ringan, mereka juga mendengarkan berbagai keluhan dan masukan dari para relawan mengenai kondisi di lapangan.

Bupati Rober Christanto dalam sambutannya menegaskan bahwa menjadi relawan bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan nurani.
“Menjadi relawan adalah wujud kepedulian yang luar biasa. Mereka rela meninggalkan keluarga dan pekerjaan hanya demi membantu sesama. Ini adalah bentuk pengabdian yang patut kita hormati dan dukung sepenuhnya,” ujar Bupati disambut tepuk tangan meriah.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memperkuat sistem koordinasi antararmada ambulans dan unit pertolongan. Diharapkan, di masa mendatang ada sistem terpadu berbasis aplikasi yang memudahkan koordinasi antarkomunitas dalam menangani situasi darurat.

1700 Relawan, 104 Komunitas, Satu Semangat

Data panitia mencatat kehadiran lebih dari 1.700 peserta yang berasal dari 104 komunitas relawan dan lembaga sosial. Mereka datang membawa armada ambulans, kendaraan taktis, serta perlengkapan lapangan, memenuhi area kantor BPBD hingga ke jalan sekitar. Antusiasme ini menggambarkan besarnya potensi sosial yang dimiliki Karanganyar dalam bidang kemanusiaan.

Menariknya, beberapa perwakilan relawan dari Kabupaten Sragen juga turut hadir, menandakan bahwa kerja kemanusiaan lintas wilayah sudah menjadi semangat bersama tanpa batas administratif.

Kapolres AKBP Hadi Kristanto menyampaikan bahwa sinergi ini menjadi pilar utama dalam menciptakan Karanganyar yang tangguh bencana.

“Relawan adalah mitra strategis kami. Dalam kondisi darurat, mereka adalah pihak pertama yang hadir membantu masyarakat. Kolaborasi seperti ini harus terus dirawat,” tegasnya.

Senkom SAR dan Relawan Komunitas Siaga 24 Jam
Salah satu peserta aktif yang mendapat perhatian adalah Senkom SAR Karanganyar. Organisasi ini dikenal dengan kemampuan tanggap cepatnya dalam komunikasi, pencarian, dan evakuasi. Ketua Senkom SAR menegaskan bahwa pihaknya siap memperkuat peran relawan di tingkat kecamatan hingga desa, terutama dalam memberikan dukungan komunikasi radio saat jaringan telepon terganggu akibat bencana.

Selain Senkom, berbagai komunitas ambulans, lembaga sosial, hingga organisasi keagamaan turut berkomitmen untuk memperkuat pelatihan gabungan dan memperluas jangkauan kesiapsiagaan masyarakat.

Menuju Karanganyar Siaga Bencana

Di penghujung acara, forum “Ngopi Bareng” menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan serupa secara rutin setiap tiga atau empat bulan sekali. Langkah ini diharapkan mampu memperbarui sistem informasi kebencanaan, mempererat solidaritas, serta membangun jaringan yang lebih efektif.
“Bencana bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Dengan gotong royong, komunikasi yang baik, dan semangat kebersamaan, kita akan menjadi kabupaten yang tangguh menghadapi bencana,” tutup Bupati Rober Christanto.
Acara malam itu tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bukti nyata bahwa kekuatan terbesar dalam penanggulangan bencana adalah sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat. Karanganyar pun semakin siap, tidak hanya menghadapi musim hujan, tetapi juga membangun budaya tanggap darurat berbasis kolaborasi dan kepedulian. (Ghoni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *