Jakarta, Beritakotanews.id : Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Gereja Maria Bunda Karamel Paroki Tomang secara konsisten setiap tahunnya selenggarakan seminar yang bertemakan Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama.

Selain sudah menjadi program kerja HAAK GMBK Paroki Tomang, juga merupakan cita-cita, keinginan bersama jemaat GMBK khususnya dan tentu masyarakat luas pada umumnya.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Gereja Maria Bunda Karamel Paroki Tomang, Stella Yosefina Aryanti

“Semua orang tentu menginginkan kehidupan yang damai, penuh kehangatan dalam persaudaraan, tidak ada kerusuhan tidak ada  permusuhan sehingga dalam beribadah juga tenang, mencari rejeki juga aman,” ujar Aryanti Ketua HAAK GMBK yang juga seorang Notaris PPATK senior.

Untuk tahun 2025 ini lanjut Aryanti, GMBK Paroki Tomang adakan Seminar yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 22/2/2025 di Auditorium GMBK Paroki Tomang Jl.Karamel No.2 Kebon Jeruk Jakarta Barat secara istimewa, karena yang menjadi nara sumber kali ini adalah seorang dosen para calon romo dan frater, yakni Romo Peter Bruno Sarbini SVD, ujar Aryanti.

Romo Peter Bruno Sarbini SVD, seorang Romo yang dikenal luas sebagai agen toleransi beragama lulusan s3, pemegang gelar magister tarbiyah Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sebagai nara sumber tunggal pada seminar yang diikuti oleh berbagai kalangan dan dari berbagai agama, dihadiri juga oleh para tokoh agama dan tokoh masyaraka anggota FKUB Jakarta Barat.

Saat wawancara singkatnya dengan beritakotanews.id, usai menjadi nara sumber pada Seminar tersebut, Romo Sarbini berharap kepada siapa saja untuk bersama-sama menjaga keutuhan ciptaan Allah alam semesta ini, jangan sampai rusak apalagi merusak.

“Bagaiaman agar tidak banjir, atau ketika terjadi musibah kita sama-sama benahin bareng-bareng, jadi selain menjaga toleransi, saling menghargai juga menjaga alam semesta ini, isi dokumen Abu Dabhi itu sangat tepat apalagi Indonesia yang  Plural, majemuk, harus dijaga betul secara bersama-sama,” Jelas Romo Sarbini, Jakarta,22/2/2025.

Tujuh tahun sudah tepatnya di tahun 2019 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menetapkan setiap tanggal 4 Februari sebagai hari untuk merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional (International Day of Human Fraternity).

Penetapan tanggal itu juga bertepatan pada hari ditandatanganinya sebuah dokumen penting dan bersejarah di Abu Dhabi, ibu kota Persatuan Emirat Arab, oleh Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb.

“Dokumen yang berjudul ‘Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama’ (The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together) ini, bisa menjadi rujukan bagi para tokoh dan masyarakat Indonesia yang majemuk, yang prular, sehingga bisa terwujudnya sebuah Perdamaian, meski berbed-beda agama, kepercayaan dan tradisi bukan menjadi alasan untuk mencerai beraikan,” tutup Romo Peter Bruno Sarbini SVD.

Acara seminarpun ditutup doa versi agama Islam oleh tokoh agama Islam dari Kebon Jeruk.(fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *