MUHASABAH CINTA
Oleh : Dr. Zulkifli, MA
Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UMT Dan UIN Jakarta

Kalimat tasyakur selalu ada pada seorang hamba yang selalu ingat serta patuh dalam mengiringi setiap langkah dalam hidup dan kehidupan.

Salah satu nikmat terindah dari Allah yang diberikan kepada manusia yaitu pasangan hidup. Jodoh dalam pandangan Islam merupakan misteri kehidupan sama halnya dengan kematian.

Tak ada yang mengetahui dimana dan siapa dia sesungguhnya. Semua merupakan rahasia dan hanya Allah yang mengetahui. Sebagaimana penuturan Nabi Muhammad SAW yang artinya ” Allah telah mencatat ketentuan ketentuan ciptaannya sejak 50000 tahun sebelum daia menciptakan langit dan bumi.” (Hr. Muslim).

Jodoh dalam Islam merupakan potret diri atau cerminan diri sendiri. Bila orang tersebut baik akan mendapatkan jodoh yang baik. Sebagaimana Firman Allah SWT. Yang artinya ” Perempuan perempuan yang keji untuk laki laki yang keji,dan laki laki yang keji untuk perempuan yang keji, sedangkan perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik.(Qur’an Surat An Nur Ayat 26).

Mengingat sejarah sebagai nasihat diri dan keluarga untuk melanggengkan hubungan baik terhadap sesama manusia sampai surganya Allah SWT.

Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang mengetahui kecuali orang tersebut mau merubahnya dengan ikhtiar dan doa. Sebuah comtoh yang nyata, Perjalanan jodoh seseorang sampai ke jenjang pernikahan tidak ada yang mengetahui kecuali orang tersebut ada keinginan didalam hatinya.

Begitupun contoh sederhana dimulai dari meminjam Skripsi untuk dijadikan Tesis sebuah nama karya ilmiah untuk meraih gelar Strata S2. Yang pada akhirnya dipertemukan Allah SWT.

Setiap manusia hakikatnya sudah ditentukan jodohnya oleh Allah. Hal yang harus ada kita diperintahkan untuk berikhtiar dalam menjemput jodoh atau pasangan hidup. Ada petuah dari orangtua kita dahulu bahwa dalam menjemput jodoh antara lain;
1. Dekati Allah dengan Ibadah yang maksimal
2. Perbaiki Akhlak kita, karena jodoh itu bagaimana prilaku kita, atau bagaimana amalan kita.
3. Perbanyaklah bersedekah. Ibarat seorang nelayan ingin mengharapkan ikan besar maka pasanglah umpan yang bagus.

Ketika sudah berumah tangga hiasilah dengan akhlak yang santun, didalamnya pembelajaran dalam memahami segala kekurangan dan kelebihan bukan mencari kekurangannya.

Mengutip buku Syariat Cinta menuju Surga, kunci sukses kelanggengan rumah tangga adalah Saling Memahami dan Menghargai.

Tentunya untuk mengulang keberkahan dan kebaikan rumah tangga dibutuhkan antara lain;
1. Memperbaruhi semangat ibadah dan amal sholeh
2. Menghiasi di keluarga dengan membaca Al Qur’an bersama sama
3. Menjaga Kedekatan dengan keluarga, dalam hal ini perhatian dan interaksi yang cukup.
Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda yang artinya ” Terhadap Tuhanmu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, terhadap badanmu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, terhadap keluargamu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, Maka berikan hak kepada orang yang memiliki haknya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Semoga kita yang sudah berumah tangga Allah berikan ketenangan, ketentraman dan keberkahan hidup di dunia dan bersambung ke surganya. Wallahu A’lam bishawwab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *