Jateng, Beritakotanews.id : Mahasiswa KKN UNNES GIAT 6 yang telah melaksanakan program kerja individunya di dusun Ngasinan, desa Tempik, Semarang, mengaku puas dan bahagia. Karena ditengah-tengah era modern dengan globalisasi teknologi, masih bisa mempertahankan budaya lokal berupa Panatacara dan Pambyawara.

“Melalui Pelatihan ‘Panatacara dan Pambyawara’ kepada karang taruna dusun Ngasinan, adalah cara kami dalam menjaga dan merawat salah satu budaya tradisional Jawa,” ujar Lilik Nur Fathonah, selaku penanggung jawab program kerja KKN Unnes.

Lilik Nur Fathonah adalah mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni jurusan Bahasa dan Sastra jawa, prodi Sastra Jawa yang ikut menjadi pewerta KKN.

Pelatihan Panatacara dan Pambyawara yang dilaksanakan pada Sabtu, 25 November 2023 pukul 19.30 WIB bertempat di rumah Kepala Dusun Ngasinan, desa Timpik, diikuti oleh puluhan peserta dari muda-mudi dusun setempat.

“Kebanyakan dari mereka juga telah menunjukkan antusiasnya terhadap pelatihan ini dikarenakan jika bukan generasi muda saat ini yang meneruskan budaya, terus siapa lagi?,” ujar Yun Ainu Rohman, salah satu peserta KKN kepada Beritakotanews.id. Rabu,6/12/2023.

Program KKN UNNES GIAT 6 ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES yang bermitra dengan Desa Timpik. Juga kegiatan ini dilaksanakan karena adanya permintaan dari beberapa Kepala Dusun yang menginginkan adanya pelatihan panatacara kepada masyarakat dari Desa Timpik.

Meskipun tidak menyeluruh, namun selama pelatihan panatacara telah disediakan naskah panduan yang didalamnya berisikan panduan adat panggih mulai dari panatacara, pambyawara, atur-atur, pocapan, atur pambagyaharja, hingga tembang, teks doa, serta panduan gending-gending yang akan dilakukan selama adat panggih dilaksanakan. 

Terdapat dua jenis teks naskah panduan adat panggih yakni adat Panggih Ngayogyakarta Hadiningrat dan adat Panggih Surakarta Hadiningrat.

Meskipun pelaksanaan pelatihan panatacara ini masih secara mendasar, diharapkan nantinya dapat bermafaat bagi masyarakat Desa Timpik, utamanya di Dusun Ngasinan sesuai dengan tagline UNNES GIAT 6 “Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa”. (LNF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *