Jakarta, Beritakotanews.id : Kasus meninggalnya satu keluarga dalam sebuah rumah dikomplek perumahan kelas menengah di daerah Kalideres Jakarta Barat yang diberitakan karena kelaparan, dianggap tidak masuk akal.
Hal itu sebagaimana disampaika oleh para tokoh masyarakat Jakarta Barat pada saat jumpa pers di kantor MUI, Senin, 14/11/2022.
“Selain rumahnya yang bagus, juga berada di komplek, harga rumahnya saja miliaran, secara nalar tidak masuk akal kalau meninggalnya secara bareng-bareng seperti itu dengan sebab kelaparan, apalagi kelaparannya sebab tidak ada perhatian pemerintah setempat, sepertinya sangat mustahil, jadi kepada masyarakat, sebaiknya tidak berasumsi penyebab kematiannya karena Kelaparan,” ujar KH.Abdurahman shoheh, ketua umum MUI Jakarta Barat mewakili para tokoh masyarakat yang turut hadir pada jumpa pers.
KH.Abdurrahman Shoheh selanjutnya menjelaskan, Pemerintah Kota dan para tokoh masyarakat Jakarta Barat, sudah mau setahun ini ada program Jumat berfaedah yang kegiatanya bedah rumah, pembagian sayur mayur, pembagian sembako, pembagian kursi roda di kslurahan-kelurahan se Jakarta Barat secara bergiliran. Jika ada warga yang kelaparan tentu akan segera diketahui.
“Hal itu jika masyarakatnya mau bersosialisasi dengan tetangganya, bagaimana tetangga akan ngerti dia sudah makan apa belum kalau pintunya saja setinggi langgit, mana digembok besar lagi, kita ini hidup bermasyarakat di Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dengan semboyan Bhinska Tunggal Ika, saling toleransi, saling menghormati, saling tolong menolong, asal mau bermasyarakat, jadi harapan kami siapapun yang berdomisili di Jakarta, hendaklah bersosialisasi dengan tetangga, dsngan masyarakat lainnya, jangan ndekem saja dirumah,” ajak KH.Abdurahman Shoheh berpesan.
Hadir pada jumpa Pers tersebut, Drs.KH.Abdurahman Shoheh dan KH.Syurobiel Mahfudz, Lc, MA. dari MUI, Ir.Eng.KH.Abdulah Faqih dari Muhammadiyah, KH.Zaenal Arifin dari DMI, H.M.Husni dari Dai Kamtibmas, H.Subur ST, Dewan Kota, dan KH.Agus Salim dari NU (terlambat datang).(fin).