Jakarta – Beritakotanews.id : Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syafii secara resmi membuka Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Serbaguna S. Dono Indarto Lantai 15, Kantor Basarnas, Jumat (19/12/2025).
Acara pembukaan tersebut dihadiri Pimpinan Basarnas, antara lain Sekretaris Utama Dr. Abdul Haris Achad, Deputi Sarpras Siskom Marsda TNI Widyargo Ikoputra, Deputi Operasi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapan, Mayjen TNI (Mar) Edy Prakoso serta Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR dan jajaran Drektur serta staf Basarnas.
Selain itu tampak hadir undangan perwakilan unsur TNI dan Polri, Kementerian, Lembaga terkait, unsur Badan Usaha Nasional seperti PT Pertamina International Shipping, PT Jasa Marga dan PT Astra International Tbk, serta unsur Potensi SAR Nasional , antara lain Senkom SAR (Senkom Mitra Polri) , SAR MTA, Saka SAR Nasional, dan berbagai komunitas SAR lainnya yang turut mendukung kesiapsiagaan nasional selama masa Nataru.
Dalam laporan kegiatan, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin , menyampaikan bahwa Siaga SAR Khusus Nataru 2025/2026 mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan titik-titik strategis pengamanan.
“Wilayah Siaga SAR Khusus meliputi Kantor Pusat melalui Basarnas Command Center, Posko Terpadu Kementerian Perhubungan, seluruh Kantor SAR, Pos SAR, dan Unit Siaga, Posko Mandiri di tujuh titik, Posko Gabungan sebanyak 444 titik, serta siaga mobile di lokasi rawan bencana, kecelakaan, dan kawasan wisata,” ujar Noer Isrodin.
Ia menambahkan, Basarnas menyiagakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 45 Kantor SAR, 89 Pos SAR, dan 77 Unit Siaga. Selain itu, dibentuk Posko Siaga SAR Khusus Nataru yang meliputi Basarnas Command Center sebagai Posko Pusat, 159 Posko Mandiri, dan 444 Posko Gabungan di berbagai daerah.
Dari sisi sumber daya manusia, Basarnas mengerahkan 4.021 personel siaga, terdiri dari 161 personel Kantor Pusat, 3.782 personel Kantor SAR, 57 personel BSG, serta 21 kru helikopter. Operasi ini juga didukung 17.076 Potensi SAR, yang terdiri dari 14.400 personel terlatih dan 2.676 personel kompeten.
Sementara itu, dalam sambutan dan arahannya, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syafii menegaskan bahwa Siaga SAR Khusus Nataru merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin keselamatan masyarakat.
“Siaga SAR Khusus Nataru bertujuan untuk menjamin kecepatan respons SAR selama masa Natal dan Tahun Baru, menurunkan risiko korban jiwa akibat kecelakaan dan bencana, serta memastikan negara hadir melalui layanan SAR yang siaga 24 jam,” tegas Muhammad Syafii.
Kabasarnas juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung keberhasilan operasi SAR.
“Keberhasilan operasi SAR sangat bergantung pada kolaborasi seluruh unsur, mulai dari kementerian dan lembaga, TNI-Polri, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga potensi SAR. Sinergi ini harus dijaga agar pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal,” ujarnya.
Menanggapi pelaksanaan Siaga SAR Khusus Nataru tersebut, Ketua Senkom Bidang PBSAR, Tri Joko, yang hadir mewakili Ketum Senkom Mitra Polri Dr. KP. H. Katno Hadi, SE, MM, MH menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh Senkom SAR dalam mendukung Basarnas.
“Kami mengapresiasi kesiapsiagaan Basarnas yang sangat terencana dan menyeluruh. Senkom SAR siap mendukung penuh Siaga SAR Khusus Nataru 2025/2026 dengan meningkatkan koordinasi di lapangan, serta bersinergi dengan seluruh unsur demi keselamatan masyarakat,” ujar Tri Joko.
Menurut Tri Joko, kehadiran Senkom SAR dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen sebagai mitra strategis Polri dan Basarnas dalam mendukung operasi kemanusiaan.
“Momentum Nataru memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Oleh karena itu, sinergi dan komunikasi yang solid antarinstansi menjadi kunci agar respon SAR dapat dilakukan secara cepat, tepat dan aman,” tambahnya.
Melalui penguatan sinergi, kesiapsiagaan personel, serta dukungan potensi SAR nasional, Basarnas optimistis pelaksanaan Siaga SAR Khusus Nataru 2025/2026 mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus menumbuhkan kepercayaan publik bahwa negara selalu hadir dan siap menolong kapan pun dibutuhkan. (TJ)

