‎Bali, Beritakotanews.id : Ibu Selvi Gibran ketika menghadiri penutupan Dekranasda Bali Fashion Week 1 (DBFW-1) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (7/11/2025), mendorong Wastra Nusantara Perkuat Posisi Indonesia dan Berdaya Saing Global.

‎Di tengah upaya pemerintah memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis budaya, wastra nusantara terus dipandang sebagai warisan luhur yang tidak hanya mencerminkan keindahan, tetapi juga kebijaksanaan dan jati diri bangsa Indonesia.

‎Keberagaman motif, kain, serta kerajinan khas dari berbagai daerah menjadi potensi besar dalam membangun daya saing nasional di kancah internasional. Hal ini sesuai dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia melalui pelestarian budaya dan pengembangan industri kreatif menuju Indonesia Emas 2045.

‎“Saya yakin ke depannya UMKM kita bisa go global. Saya juga berharap dikarenakan sudah ada Bali Fashion Week, sesi pertama ini bisa menjadi ruang kolaborasi yang mampu menjembatani karya seni dan kebutuhan industri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dengan pilar UMKM yang mengakar pada budaya lokal,” harap Ibu Selvi Gibran ketika menghadiri penutupan Dekranasda Bali Fashion Week 1 (DBFW-1) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (7/11/2025).

‎Pagelaran DBFW-1 yang mengusung tema “Wastra Hitakara” memiliki makna keindahan dan kebijaksanaan dalam balutan wastra nusantara. Ibu Selvi Gibran mengungkapkan, pakaian wastra yang indah dapat mengubah penampilan menjadi lebih menarik.

‎“Dan setiap kali kita mengenakan pakaian wastra, apalagi kita yang perempuan, seperti merupakan jati diri kita sebagai perempuan Indonesia. Yang tadinya kalau pakai celana jalannya bisa satset-satset. Kalau kita sudah mengenakan kebaya dan kain, secara otomatis itu kita pasti jalannya jadi pelan-pelan, jadi terlihat luwes, jadi terlihat anggun,” ungkapnya.

‎Dengan potensi alam dan budaya yang dimiliki, Ibu Selvi Gibran meyakini bahwa hal ini dapat menjadi modal kuat dalam menarik wisatawan, sekaligus membangun ekosistem ekonomi kreatif yang terintegrasi dan berkelanjutan.

‎“Kekayaan alamnya, keindahan wisatanya, kemudian kekuatan budaya lokalnya itu juga salah satunya menjadi daya tarik bagi para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Keindahan wastranya yang syarat makna, banyak sekali motif-motif tenun dari Bali, itu sangat beragam,” urainya.

‎Lebih lanjut, Ibu Selvi Gibran juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas produk UMKM Bali yang terus berinovasi tanpa meninggalkan akar budaya Bali yang diyakini mampu menembus pasar ekspor. Ia bahkan sempat membeli beberapa produk kerajinan dan aksesoris lokal yang dipamerkan dengan harga yang masih terjangkau.

‎“Karena memang bagus-bagus sekali tadi aksesorisnya, kualitasnya juga sangat halus, desainnya sangat bagus, dan sudah banyak yang modern tapi tetap ada nuansa-nuansa Balinya, nilai-nilai budaya Balinya itu tetap dipertahankan,” tambahnya.

‎Pada kesempatan tersebut, Ibu Selvi Gibran Rakabuming menyoroti pentingnya inovasi yang mengikuti tren pasar yang disesuaikan dengan usia. Ia berharap DBFW-1 dapat menjadi ruang kolaborasi kreatif antara seniman, desainer lokal, dan pelaku industri, sehingga produk budaya Indonesia mampu diterima oleh generasi muda dan masyarakat internasional.

‎“Dikembangkan lagi bagaimana dengan tren fashion yang sekarang, bagaimana minat generasi Z ini seperti apa, jadi anak-anak muda ini tidak lagi enggan untuk mengenakan wastra, tapi justru mereka dengan senang hati, dengan bangga bisa mengenakan wastra, karena sudah dikemas dengan model-model yang sesuai dengan usia mereka,” ujarnya.

‎Untuk menjembatani kearifan tradisi nusantara dengan selera pasar global untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi pusat mode dunia, Ibu Selvi Gibran mengusulkan agar pada penyelenggaraan DBFW sesi kedua mendatang, Dekranasda Bali dapat mengundang perwakilan negara sahabat sebagai bagian dari diplomasi budaya yang elegan untuk memperluas jejaring dan memperkenalkan potensi wastra Indonesia di kancah internasional.

‎Menutup sambutannya, Ibu Selvi Gibran mengapresiasi terselenggaranya ajang fashion berbasis budaya tersebut sebagai wujud nyata kolaborasi antara Dekranasda, Pemerintah Provinsi Bali, dan pelaku UMKM dalam melestarikan wastra nusantara sekaligus membuka ruang bagi desainer lokal untuk berinovasi.

‎“Saya sangat mengapresiasi Ibu Gubernur Bali yang telah memberikan ruang bagi para UMKM untuk tetap menampilkan karya mereka melalui Dekranasda Bali Fashion Week ini. Kegiatan ini menjadi alternatif yang sangat baik dan bermanfaat bagi para perajin, apalagi nanti bisa terselenggara selama dua kali,” ujar Ibu Selvi Gibran.

‎Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ibu Ni Luh Putu Putri Suastini Koster melaporkan, selama tujuh hari penyelenggaraan DBFW-1 ini telah menampilkan gelaran peragaan busana karya desainer-desainer lokal dengan penampil dari beragam latar belakang profesi. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan keberanian dan memperluas wawasan para desainer lokal. Ia juga menyampaikan harapannya agar dapat menyelenggarakan gelaran tersebut secara konsisten agar dapat melahirkan desainer-desainer yang membawa trendsetter mode hingga kancah global.

‎“Kita ingin Indonesia menjadi pusat mode dunia, tidak hanya di belahan barat saja. Kalau boleh dikatakan mungkin kalimat kita ini adalah mimpi, kita harus cepat terbangun, tidak tinggal mimpi, kita mesti wujudkan, tetapi membutuhkan kesabaran. Karena itulah kami sangat mengharapkan bimbingan  arahan dari Ibu Ketua Umum dan juga jajaran pengurus di pusat,” harapnya.

‎Pada sesi selanjutnya, telah dilakukan penyerahan cinderamata dari Ibu Ni Luh Putu Putri Suastini Koster kepada Ibu Selvi Gibran dan penyerahan Buku Wasra Bali yang merupakan karya dari Ibu Putri Koster yang berisikan beragam motif tenun yang berasal dari Bali.

‎Selanjutnya, acara penutupan DBFW-1 ini ditutup dengan peragaan busana karya desainer lokal handal Bali yang menampilkan koleksi kain dan wastra khas daerah dengan sentuhan modern, mencerminkan semangat sinergi antara tradisi dan inovasi serta menghadirkan Lomba Fashion Photography DBFW 2025.

‎Sebagai informasi, Selain DBFW, di kawasan yang sama juga diselenggarakan Festival Anggrek Kem-Bali 2025, dan Bazzar Kuliner Khas Bali yang berlangsung pada tanggal 1-7 November 2025. Ketiga agenda nasional itu menampilkan perpaduan antara keindahan alam, wastra, dan kreativitas budaya Bali. Sebelumnya, Ibu Selvi Gibran bersama rombongan terbatas melakukan peninjauan ke pameran IKM “Bali Bangkit” yang digelar di kawasan Art Center. Dalam kunjungan tersebut, beliau melihat langsung dan berbelanja karya-karya unggulan UMKM Bali di sektor kriya, fashion, dan wastra yang menampilkan keindahan serta kekayaan budaya lokal.

‎Hadir pula dalam gelaran tersebut, para Ibu SERUNI Kabinet Merah Putih, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, serta jajaran pengurus Dekranasda Bali.
‎(Bali, 7 November 2025
Biro Pers. Media, dan Informasi
‎Sekretariat Wakil Presiden).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *